Menuju Batas Alam Semesta

Dengan menggunakan teleskop baru di Observatorium Gunung Wilson, Edwin Hubble dan asistennya, Milton Lasell Humason (1891-1972) menghabiskan malam-malamnya untuk mengamati setiap sudut langit. Dalam waktu singkat Hubble mampu menjejaki bola langit yang berjari-jari 3 juta tahun cahaya yang mengandung dua puluh galaksi. Tidak puas dengan itu Hubble terus tenggelam dalam petualangan antariksanya,lantas Dia menjejaki bola langit dengan 30 juta tahun cahaya dan 200 galaksi untuk memuaskan apa yang menjadi keinginannya dalam mengarungi antariksa bersama dengan teleskopnya. Hubble terus berlari menuju batas alam semesta tanpa ada yang bisa menghentikannya dan memang harusnya tidak berhenti, hingga Dia berkesimpulan bahwa galaksi diluar bima sakti sebanyak bintang yang ada didalam bima sakti itu sendiri. Menurutnya ada sekitar 200-300 miliar galaksi lainnya selain bima sakti.

Pengamatan Hubble terhadap kepulauan bintang, membawa kesimpulan tentang tiga bentuk dasar galaksi yaitu ellips (17%), spiral (50%) dan spiral berbatang (30%). Kemudian ditambah dengan (3%) galaksi tak beraturan untuk galaksi yang tidak dapat dikategorikan pada tiga kelompok galaksi sebelumnya.
Jika bintang berkelompok membentuk kepulauan bintang (galaksi) ternyata galaksi membentuk gugus galaksi yang mengisi kekosongan ruang langit. Gugus yang dibentuk bima sakti bersama sekitar 40 galaksi disekitarnya dinamakan kelompoklokal. Gugus-gugus kecil itu kemudian membentuk gugus ang lebih besar yang disebut gugus super. Dialam semesta galaksi dan gugus galaksi (galaksi cluster) tidak terdistribusi merata. Mereka cenderung berkumpul membentuk rumpun-rumpun yang lebih besar,rumpun-rumpun tersebut terpisah satu sama lain diantara ruang-ruang kosong yang berisikan beberapa galaksi saja. Rumpun gugus tadi disebut gugus super (supercluster) yang merupakan hirarki tertinggi di alam semesta.

Para Astronompun mengalami kesulitan untuk memahami kondisi alam semesta yang sebenarnya.untuk menghitung bintang di bimasakti sendiri saja mereka mengalami kesulitan. walaupun akhirnya didapatkan gambaran yang cukup longgar yaitu sekitar 400 miliar. Galaksi bima sakti (Mlky Way)sendiri termasuk type galaksi spiral bebentuk cakram. Galaksi tempat keluarga matahari berdiam itu ditaksir bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Setahun cahaya sekitar 9,5 trilyun Km. Sehingga garis tengah bima sakti itu sekitar 100.000 x 9,5 trilyun Km atau sama dengan 950.000 trilyun Km.
Selain sistem bintan galaksi juga dihuni gas dan debu yang sangat luas. Mereka saling mempemgaruhi secara gravitasional, membentuk sistem galaksi.

Berikut ini adalah daftar sebagian galaksi terdekat kita

1. Galaksi Bimasakti berjarak 0 tahun cahaya dari bumi merupakan galaksi tempat bumi berada
2. Galaksi Kerdil Canis Mayor berjarak 25.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
3. Galaksi Kerdil Virgo berjarak 30.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
4. Galaksi Kerdil Sagitarius berjarak 81.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
5. Galaksi Awan Magelan Besar berjarak 178.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
6. Galaksi Kerdil Bootes berjarak 197.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
7. Galaksi Awan Magelan Kecil berjarak 210.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
8. Galaksi Kerdil Ursa Minor berjarak 215.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
9. Galaksi Kerdil Sculptor berjarak 254.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
10. Galaksi Kerdil Draco berjarak 270.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
11. Galaksi Kerdil Sextans berjarak 280.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
12. Galaksi Kerdil Ursa Mayor berjarak 330.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
13. Galaksi Kerdil Karina berjarak 360.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
14. Galaksi Kerdil Fornax berjarak 460.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
15. Galaksi Kerdil Leo II berjarak 701.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
16. Galaksi Kerdil Leo I berjarak 820.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Bimasakti
17. Galaksi Kerdil Phoenix berjarak 1.300.000 Tahun cahayadari bumi
18. Galaksi Barnard (NGC 6822) berjarak 1.630.000 Tahun cahaya dari bumi
19. Andromeda II berjarak 1.700.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
20. NGC 186 berjarak 2.010.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
21. NGC 147 berjarak 2.200.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
22. Leo A berjarak 2.250.000 Tahun cahaya dari bumi
23. IC 1613 berjarak 2.350.000 Tahun cahaya dari bumi
24. Andromeda I berjarak 2.430.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
25. Andromeda III berjarak 2.440.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
26. Galaksi Kerdil Cetus berjarak 2.460.000 Tahun cahaya dari bumi
27. M 32 (NGC 221) berjarak 2.480.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
28. Andromeda VIII berjarak 2.490.000 Tahun cahaya dari bumi
29. Andromeda IX berjarak 2.500.000 Tahun cahaya dari bumi
30. LGS 3 berjarak 2.510.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Trianggulum
31. Andromeda V berjarak 2.520.000 Tahun cahaya dari bumi
32. Andromeda VI berjarak 2.550.000 Tahun cahaya dari bumi
33. Galaksi Trianggulum (M 33) berjarak 2.640.000 Tahun cahaya dari bumi
34. M 110 (NGC 205) berjarak 2.690.000 Tahun cahaya dari bumi merupakan satelit Galaksi Andromeda
35. AndromedaVIII berjarak 2.700.000 Tahun cahaya dari bumi
36. Galaksi KerdilTucana berjarak 2.840.000 Tahun cahaya dari bumi
37. Galaksi Andromeda (M31) berjarak 2.900.000 Tahun cahaya dari bumi
38. Galaksi Wolf-Lundmark-Mellote (WLM) berjarak 3.000.000 Tahun cahaya dari bumi
39. Galaksi kerdil Tak Beraturan Pegasus berjarak 3.100.000 Tahun cahaya dari bumi
40. Galaksi Kerdil Aquarius berjarak 3.490.000 Tahun cahaya dari bumi
41. IC 10 berjarak 4.200.000 Tahun cahaya dari bumi
42. Galaksi Kerdil Tak Beraturan Sagitarius berjarak 4.200.000 Tahun cahaya dari bumi
43. Sextans B berjarak 4.400.000 Tahun cahaya dari bumi
44. NGC 3019 berjarak 4.500.000 Tahun cahaya dari bumi
45. Galaksi Kerdil Antlia berjarak 4.600.000 Tahun cahaya dari bumi
46. Sextans A berjarak 4.700.000 Tahun cahaya dari bumi

Para ahli memperkirakan bahwa galaksi Bimasakti dan Andromeda akan bertabrakan. Namun tabrakan yang dimaksud disini tidak berarti bahwa bintang-bintang pada galaksi Andromeda akan benar-benar bertumbukan dengan bintang-bintang pada galaksi Bimasakti, kemungkinan tumbukan antar bintang akan sulit terjadi karena jarak antar bintang pada suatu galaksi sangat luas (jika jarak matahari dan bumi diperkecil menjadi 1 meter, maka jarak matahari dengan bintang terdekat Alfa Centauri menjadi 279 Km). karena itu jika galaksi Andromeda dan Galaksi Bimasakti bertemu akan mengisi tempat-tempat yang kosong pada galaksi yang lain. Tabrakan yang terjadi akan menyatukan galaksi Bimasakti dan Galaksi Andromeda menjadi galaksi yang lebih besar dan lebih Padat

Subhanallah, alangkah Luas Alam Semesta Ciptaan Allah SWT ini, dan alangkah kecil ilmu manusia, bagaikan sebutir debu di alam semesta jika dibandingkan dengan IlmuNya.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Ensiklopedia Astronomi GALAKSI.

28 Responses to Menuju Batas Alam Semesta

  1. AbuRazziq says:

    saya pernah debat sama atheis di salah satu grup di FB, mengenai hukum relativitas…
    dalam pemahaman saya berdasarkan hukum relativitas tersebut bisa diartikan bahwa awal=akhir=0
    dan analoginya adalah seperti karet (lingkaran) yang awal=akhir=0.
    karet /linkgaran sendiri merupakan bukti bahwa awal=akhir=0 dan mementahkan anggapan bahwa karet/lingkaran tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir = hampa.
    tapi karena wujudnya itulah maka karet/lingkaran memiliki awal dan akhir.

    bagaimana menurut @mas

    • kaisnet says:

      Salam kenal MAS Razziq

      menurut pemahaman saya awal=akhir=0, artinya berawal dari ketiadaan dan berakhir pula dari ketiadaan, jika berawal dari ketiadaan berarti keberadaanya di adakan atau diciptakan (theis)bukan dari keabadian (atheis), yang akhirnya di tiadakan kembali.
      Sedang tidak memiliki awal = tidak memiliki akhir = hampa, menurut saya ini kok kurang tepat dan saya berpendapat jika tidakmemiliki awal=tidak memiliki akhir =1 artinya, yang tidak memiliki awal dam tidak memiliki akhir hanyalah Tuhan yang Esa (Allah SWT)

      Mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat dan kurang memahami maksud MAS RAZIQ.

      SALAM UKHUWAH.

  2. AbuRazziq says:

    jadi begini maksudnya…

    0 tidak sama dengan hampa…nol {0} adalah “sebuah” bilangan…sedangkan hampa = { } tidak ada bilangan !

    nol {0} bisa “diartikan” sebagai Allah yang berdiri sendiri dengan segala sifat 20-Nya…

    jika di kembalikan dengan analogi karet/lingkaran maka “keberadaan” dari karet/lingkaran itu sendiri sudah menyatakan bahwa dia (karet/lingkara) itu ada, jadi harus ada awal dan ada akhir….

    nah, itulah yang mementahkan logika berpikir bahwa karet/lingkaran itu = tiada awal dan tiada akhir, karena “ada” karet maka “harus ada” awal dan akhir.

    sedangkan relativitas waktu itu sendiri hanya ada jika dilihat dari perspektif manusia….bukan dari perspektif Allah dan Malaikat2nya (termasuk Jinn)

    karena perpektif waktu bagi Allah, Malaikat dan jinn bisa jadi 0 atau bahkan beyond (coba bayangkan kita saat membuat lingkaran tentu tidak terikat oleh limit dari lingkaran tersebut)

    • kaisnet says:

      Oooh, begitu maksudnya ya MAS,

      Tapi saya tidak beranalogi, soalnya nanti timbulpertanyaan mengapa analoginya karet atau lingkaran???? kok gak yang lain.

      Dalam pandangan saya :
      Penggunaan waktu hanya ada dalam arti yang relatif diseluruh alam semesta ini, termasuk di alam jinn dan malaikat. keberadaa waktu hanya dapat dipahami dengan penyebab dibalik penciptaan waktu oleh Tuhan Pencipta Alam Semesta. Bagi Tuhan waktu tidak berlaku relatif karena Dia yang menciptakan ruang dan waktu dan Dia tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

      SALAM UKHUWAH MAS Raziq

      • AbuRazziq says:

        🙂 klw debat sm atheis mah ga bisa begitu…krn mrk sll brtnya dlm sgl hal…dn sll beranalogi…
        sbnrnya mnggunakan analogi brupa karet/lingkaran cukup tepat untuk munjelaskan teori waktu…karena sgl hal yg ada di alam semesta bergerak membentuk lingkaran…nah ada apa dgn lingkrn jika tidk ada mksd dibalik itu semua…?? 🙂

      • kaisnet says:

        Anda benar Kang Raziq,

        menurut saya lingkaran pada awalnya tidak ada tidak berujung dan tidak berpangkal artinya tidak berawal dan tidak berakhir, dan merupkan tempat yang kosong yang tidak terbatas luasnya.
        ketika tempat yang kosong tadi diberi batas berupa garis yang membentuk lingkaran maka akan menjadi ada.

        Jika di ijinkan akan saya tautkan Blog Njenengan di BLOGROOL.

        SALAM KANG Raziq

      • AbuRazziq says:

        afwan…kalo disebut “pada awalnya tidak ada tidak berujung dan tidak berpangkal artinya tidak berawal dan tidak berakhir, ” sebagaimana komentar @mas, maka artinya hampa…sedangkan lingkaran itu memang sudah sedianya “melingkar”. justru malah ga bisa di analogikan dengan sifat Allah yang 20 termasuk dengan Asma’-nya Al-Awwalu dan Al-Akhiru…

        Allah adalah Awal dan Akhir
        Allah = 0
        0 = tunggal [ESA]

        btw…makasih kalo dimasukin ke list Bloggroll…insya Allah akan saya list juga alamat @mas ditempat saya….

        salam ukhuwah

  3. Hindin says:

    Jadi di manakah batas alam semesta?

    • kaisnet says:

      Wallahu’alam,

      Hubble baru sampai pada 30 juta tahun cahaya atau 30 X 10 6 X 365,25 X 24 X 60 X 60 X 3 X 10 8 meter

      • Hindin says:

        Jadi kalau dibandingkan dengan ukuran bumi kita, bahkan tata surya kita -jadi ingat kuliah pak Bani- maka ukuran alam semesta adalah tak terbatas? Atau dengan bahasa sehari-hari sesungguhnya alam semesta ini tak terbatas. Jadi kita ini begitu kecilnya ya. Bagaikan sebutir pasir di padang pasir. Tapi mengapakah manusia begitu “penting?”

      • abu hanan says:

        karena ada tujuan dari penciptaan.saya coba bayangkan sextans A berada di kiri bumi dan bagian kanan,atas,bawah dari bumi memiliki jarak yang sama…nah,ruang yg begitu luas ternyata diciptakan untuk manusia dengan maksud agar manusia mau berpikir dan berdzikir.Tetapi,,,,ah kok jadi bicara hati seperti di Alif Lam Ra.

      • kaisnet says:

        Manusia begitu penting karena manusia adalah khalifah Allah, kita adalah wakil allah untuk mengurusi bumi dan lainnya. sehingg bekal untuk itu sudah diberikan Allah kepada kita melalui Adam as. dengan diajarinya menybut benda-benda oleh Allah SWT.

        Aduh iyaa, ya aku jadi ingat malang tuuh, bicara bumi dan tata surya aku juga ingat pak bambang.

        SALAM BOS

      • AbuRazziq says:

        @hindin

        alam semesta ada batasnya…hanya saja ilmu manusia belum mampu mengungkapnya…

        Allahu’Alam

      • hindin says:

        @AbuRazziq: dalam pandangan guru saya, tak terbatas itu bukan berarti tak terbatas dalam arti generiknya. Misalnya kalau kita sebut panjang tak terbatas, bukan berarti bahwa panjangnya benar-benar di luar batas ilmu manusi untuk mengukur panjang itu. ketak-terbatasan adalah perbandingan yang kira-kira hasilbaginya mendekati nol. misalkan diameter atom dibandingkan dengan diameter kelereng, praktis dapat dikatakan bahwa diameter kelereng tak terbatas besarnya.

        Nah alam semesta dibandingkan dengan bumi kita dalam konteks perbandingan ukurannya adalah tak terbatas. Kata kaisnet: Subhanallah, alangkah Luas Alam Semesta Ciptaan Allah SWT ini, dan alangkah kecil ilmu manusia, bagaikan sebutir debu di alam semesta jika dibandingkan dengan IlmuNya.. Atau pernyataan mas Abu Hanan 😀
        sekedar membayangkan betapa “besar” seorang abu hanan vs 4,7 juta tahun cahaya disekelilingnya,mas. ternyata abu hanan < atom…
        . Menunjukkan bahwa kita ini benar-benar kecil, malah saya pikir terlalu kecil untuk menjadi makhluk paling penting.

        Tapi mengapa Allah mengangkat makhluk yang sangat kecil dan memiliki kecenderungan merusak ini menjadi khalifah? Pangkat yang maha penting?

    • Tatang says:

      Allah menciptakan segala sesuatu (makhluk) dengan takaran (ukuran)..nabi bersabda “ciptaan Allah yang paling besar adalah Arsy, sahabat bertanya “apakah Arsy itu ya rasul..? nabi menjawab “Arsy adalah Singgasana Allah yang bentuknya melengkung seperti kubah yang merupakan atap seluruh makhluk (alam semesta)”
      Jadi Singgasana Allah saja berbentuk dan kita analogikan ada batasnya..berarti alam semesta pasti juga ada batasnya..hanya saja manusia belum mampu menemukannya.
      Alam semesta yang begitu dahsyat besarnya saja manusia belum mampu menemukan batasnya..apalagi Arsy yg merupakan atap alam semesta..apalagi Allah ta’ala yang memiliki dan menciptakan..ALLAHU AKBAR!!

  4. assalamualaikum
    Sextans A berjarak 4.700.000 Tahun cahaya dari bumi = titik terjauh dari bumi.
    di sebelah kiri/kanan/atas/bawah?dengan model bangun alam semesta yang lingkar dan 3 dimensi ,jelas susah bagi saya utk membayangkan……percayalah….saya masih bingung membayangkan dan menggambar…

    @kaisnet
    ijin copas nih…..

    • kaisnet says:

      Waalaikumsalaam

      Untuk menentukan arah bulan, bintang, maupun galaksi dengan titik acuan bumi biasanya menggunakan derajat KANG Abu, bukan kiri/kanan/atas ataupun bawah.

      namun saya belum mendapat jawaban atas pertanyaan KANG ABU tetang posisi Sextans A, mohon maaf. nanti kalau dapat jawaban insyaalah akan saya posting.

      jika mau kopas silahkan KANG.

      SALAM UKHUWAH

    • abu hanan says:

      😀
      sekedar membayangkan betapa “besar” seorang abu hanan vs 4,7 juta tahun cahaya disekelilingnya,mas.
      ternyata abu hanan < atom…

  5. DMHS says:

    Assalammualaikum,Subhanaallah sungguh postingan yang indah sekali

  6. soeroso says:

    semesta ini bagaikan bola kita ini berada di ruang lingkup yang amat tidak bisa di nalar oleh akal kita !

  7. HendraGalus says:

    wah….mantap artikelnya.
    Membaca komentar2 tentang angka 0 di atas, saya jadi ingat kalimat dalam buku ayat-ayat semesta-nya pak Agus Purwantu, katanya “0 itu ada yg tiada, dan tiada yg ada”.

    salam

  8. WAHYU SUBEKTI says:

    woooooowwwww…….

  9. Subhanallah Maha suci ALLAH SWT…
    Sungguh Manusia Setitik Debu Di Padang Pasir…
    Namun manusia yang cenderung pada Kerusakan Dan Pertumpahan Darah
    di jadikan ALLAH SWT menjadi Khalifah di bumi.
    Entah Apa Maksud ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam Kepada Manusia.Padahal Masih Byk yang Lebih Pantas Untuk Mengurus Bumi ini Di banding Manusia.
    Sungguh ALLAH SWT Sangat Mencintai Umatnya Ini(Manusia)
    Manusia Diberikan Waktu Untuk Bertaubat,Memperbaiki Diri,Dan Allah Swt Tidak Langsung Menghukum Umatnya.inilah Bentuk Kecintaan ALLAH SWT.
    Mungkin Manusia Salah Satu Perlambangan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Semua Makhluknya Di alam Semesta ini.
    Namun Manusia Makin Jauh Darinya,padahal ia dekat.Kasih Sayangnya Tidak Meliputi Ruang Dan Waktu.Cinta Kasihnya Sungguh Besar Kepada Makhluknya yang satu ini,Kita Begitu Dimanja ALLAH SWT. Dari hal shalat,Puasa Bulan Ramadhan,Dan Amalan2 Lainya,Padahal Hal Tersebut Untuk Kita sendiri Dan Bukan Untuknya.Beginikah Balasan Suatu Cinta dan kasih Abadi Dari ALLAH SWT.
    Trima Kasih Admin…
    Atas Pengetahuan Yang Makin Menyadarkan Saya Tentang 1 hal Baru…
    Dan Makin Menguatkan Iman Saya.Membuka Suatu Kenyataan Di pikiran Dan Batin Saya Tentang Kenyataan Dunia yang semu ini.
    Dimana Saya Selalu Mencari Kebenaran Dibalik Tirai Kebohongan.
    Semoga Anda Selalu Mendapatkan Pahala Dan Karunia Dari ALLAH SWT.Amin ya Rabbalalamin.

  10. Mr. Smart says:

    Allah menciptakan itu semua untuk menjelaskan kebesaranNya kepada manusia, supaya manusia mau beriman. jadi Dia sangat bersungguh2 menginginkan manusia beriman kepadaNya.

  11. zulkaiser says:

    keren gan. mampir juga ke blog saya ya. ada batas alam semesta yang saya bahas. di http://zulkaiser.blogspot.com/

Tinggalkan Balasan ke AbuRazziq Batalkan balasan